STRATEGIS NEWS|ACEH TIMUR. Perihal copot camat darul aman yang di lakukan oleh oknum yang mengatasnamakan 45 kepala desa menuai kontroversi.
Beberapa kepala desa bersilaturahmi dengan media di salah satu warung kopi mengatakan bahwa ada beberapa geuchik dan salah seorang dari yang hadir sekdes saat bersilaturahmi dengan PJ Bupati Aceh Timur.
Dalam pertemuan tersebut mereka meminta kepada PJ Bupati Aceh Timur untuk mencopot jabatan camat tersebut dengan beberapa perihal yang terjadi di kecamatan yang pertama masalah pelayanan perkantoran dan masalah tidak di pedulikan panti asuhan.
Masih lanjutnya geuchik yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, bahwa oknum yang datang mengatasnamakan 45 desa itu tidak benar, karena oknum yang kita sebutkan tadi dugaan adanya masalah pribadi.
Kalau masalah pelayanan di kantor Camat sejauh ini tidak ada masalah,dan terkait dengan panti asuhan yang perlu di ketahui, tahun lalu camat mengajak para kepala desa mencari solusi agar bisa terbantu panti asuhan tersebut, hingga keluar kesepakatan pertahun Rp 1 juta per desa dengan total Rp 45 juta.
Masih lanjutnya pada tahun kedua kami dan camat meminta pertanggungjawaban keuangan kepada pengurus panti asuhan tersebut namun oknum pengurus panti asuhan tersebut tidak dapat mempertanggung jawabkan sehingga pihak dari desa untuk sekarang kami hentikan dulu untuk memberi bantuan.
“Kalau masih mutasi itu memang sudah ada aturan sendiri namun yang paling utama camat Azani selama kepimpinan beliau kurang lebih 2 tahun tidak ada permasalahan dengan kami apa lagi pihak muspika dan camat sebagai pemimpin adalah pembina desa,wajar jika beliau menegur jika ada oknum yang buat salah dan kemungkinan tidak menerima teguran hingga terjadi masalah pribadi.
Sementara Camat Azani kepada media ini mengatakan, pernah ada kejadian dengan oknum sekdes sehingga oknum sekdes tersebut hendak memukul saya di dalam ruangan kerjanya saat memediasi antara Kepala Desa dan Sekdes.
Selanjutnya ada oknum kepala desa masalah LPJ yang belum kita pelajari hingga memaksa saya untuk mendatangi berkas desa hingga terjadi keributan.
Masih lanjutnya juga mengatakan bahwa ada salah seorang bawahannya yang juga sebagai PJ Kepala Desa saat kita tegur untuk penilaian kinerja langsung marah ke saya sebagai atasan, sehingga mengeluarkan kata-kata, “Kalau tidak senang dengan saya pecat saya atau pindahkan saya, “ujar camat menirukan ucapan oknum bawahnya tersebut.
“Saya hanya bisa menjawab tidak ada wewenang saya untuk pindahkan saudara, jika saudara tidak suka dengan kepimpinan saya laporkan saja untuk di pindahkan.”
“Kami selaku ASN aparatur sipil negara siap di tempatkan di mana saja, itu Renah pimpinan, yang intinya jika nanti saya pindah jangan sampai ada kesan Citra yang buruk dan saya pun tidak mau ada permasalahan.pungkas camat.
Jurnalis|Tim Strategis News